Rabu, 26 September 2012
Sabtu, 23 Juni 2012
Membuat Blog Lebih Menarik
Tampilan Blog merupakan bagian yang sangat penting dari sekian banyak cara supaya blog yang anda buat keliahatan menarik dimata pengunjung. Untuk itu setelah pada postingan lalu saya mengulas tentang belajar membuat Blog di Blogspot dengan salah satu langkah pertamanya yaitu membuat akun di blogger. Perlu diketahuai bahwa setelah anda mempunyai akun di Blogger, anda bisa membuat lebih banyak blog meskipun anda hanya mempunyai satu akun blogger saja.
PENGATURAN TEMPLATE
1. Template yang dimaksud di sini adalah template Default/ bawaan dari Blogspot, dan bukan template tambahan dari penyedia layanan template. Caranya adalah:
Pertama anda harus masuk dulu ke akun Blogger dengan mengetikan alamat websitenya www.blogger.com pada browser , apabila halaman blogger telah terbuka, isi pada bagian Nama Pengguna dan Kata Sandi, kemudian klik pada tombol MASUK. (seperti gbr. berikut)
Pertama anda harus masuk dulu ke akun Blogger dengan mengetikan alamat websitenya www.blogger.com pada browser , apabila halaman blogger telah terbuka, isi pada bagian Nama Pengguna dan Kata Sandi, kemudian klik pada tombol MASUK. (seperti gbr. berikut)
2. Selanjutnya akan keluar halaman Dasbor, disini akan keluar nama akun anda dan nama blog yang telah anda buat sebelumnya, pada halaman Dasbor ini anda dapat melakukan pengaturan dengan menekan menu-menu yang tersedia yaitu:
a. Entri Baru, Untuk membuat postingan baru
b. Edit Entri, Untuk meng-edit postingan yang telah diposting sebelumnya.
c. Pengaturan, Untuk mengatur pengelolaan blog, untuk sementara kita abaikan dulu.
d. Rancangan, Untuk mengatur tampilan halaman pada Blog yang telah anda buat.
a. Entri Baru, Untuk membuat postingan baru
b. Edit Entri, Untuk meng-edit postingan yang telah diposting sebelumnya.
c. Pengaturan, Untuk mengatur pengelolaan blog, untuk sementara kita abaikan dulu.
d. Rancangan, Untuk mengatur tampilan halaman pada Blog yang telah anda buat.
Sesuai dengan judul pada postingan ini yaitu mengatur tampilan pada Blogger, maka tahap selanjutnya anda harus mengklik pada menu Rancangan.(seperti gbr. berikut)
3. Setelah itu akan keluar halaman Rancangan, pada halaman ini anda bisa mengatur semua tampilan pada blog anda, Untuk sementara anda fokuskan pada pengaturan template dengan cara meng-klik pada menu Perancang Template.
4. Selanjutnya akan keluar halaman Blogger Template Designer, disini anda bisa mengatur jenis templatenya, background, layout, atau anda bisa mengatur design warnanya pada menu Advanced. Untuk sementara anda cukup fokus pada tiga jenis pengaturan saja yaitu, Tempalate, Background dan Layout. Saya akan bahas satu persatu berikut ini.
a. Template, fungsinya untuk mengatur pola pada halaman blog. Ada 4 pilihan tipe template antara lain: tipe Mudah, tipe Jendela Gambar, tipe Keren Sekali dan tipe Tanda Air. Dari 4 tipe tersebut anda bisa memilih lagi beberapa fariasi warna dari template yang anda pilih, dengan mengklik salah satu fariasi template sesuai yang anda inginkan.
Setiap kali anda memilih jenis template dan fariasinya, maka di halaman bagian bawah anda akan melihat preview/ tampilan sementara sesuai dengan perubahan yang anda lakukan.
Setiap kali anda memilih jenis template dan fariasinya, maka di halaman bagian bawah anda akan melihat preview/ tampilan sementara sesuai dengan perubahan yang anda lakukan.
Apabila anda sudah menemukan jenis template yang sesuai dengan keinginan, anda bisa bisa melihat sementara hasilnya dengan meng-klik tombol “View Blog”, dan apabila template tidak cocok dengan keinginan tinggal merubahnya kembali, Tapi kalau sudah cocok dan ingin melanjutkan ke tahap pengaturan berikutnya anda tinggal menekan tombol “APPLY TO BLOG”, maka pengaturan andapun telah tersimpan.
b. Background, Fungsinya untuk mengatur tampilan pada latar belakang halaman blog. Dengan menekan pada menu Background maka akan keluar menu-menu baru background image.
Selanjutnya klik pada gambar menu background image tersebut, maka akan keluar beberapa topik image atau gambar, anda tinggal memilih beberapa topik gambar tersebut sesuai dengan topik blog anda dengan cara menekan tombol scroll kebawah dan keatas, apabila anda menekan salah satu topik image tersebut maka di sebelah kanan menu akan keluar beberapa jenis images yang sesuai dengan topik yang anda pilih. Misalnya kalau blog anda mengenai makanan maka anda tinggal mencari topik tentang makanan lalu memilih jenis image yang sesuai.
Apabila anda telah menemukan jenis image yang sesuai selanjutnya anda harus meng-klik pada gambar yang anda pilih tersebut dilanjutkan dengan menekan tombol “DONE”, atau kalau ingin membatalkan pilihannya dapat dilakukan dengan menekan tombol “Cancel”.
d. Layout, Fungsinya untuk pengaturan tata letak dan bentuk dari halaman blog. Disini anda bisa mengatur:
- Body Layout, yaitu mengatur jumlah dan posisi sidebar (kolom tepi) pada halaman blog, sidebar tersebut bisa berjumlah satu, dua atau tiga buah sidebar dan letaknya bisa dikiri atau dikanan atau dua-duanya dikiri atau kanan.
- Body Layout, yaitu mengatur jumlah dan posisi sidebar (kolom tepi) pada halaman blog, sidebar tersebut bisa berjumlah satu, dua atau tiga buah sidebar dan letaknya bisa dikiri atau dikanan atau dua-duanya dikiri atau kanan.
- Footer Layout, yaitu mengatur kolom bawah (footer), jumlah kolom pada footer bisa diatur sesuai kebutuhan, bisa satu, dua, atau tiga kolom.
- Adjust width, fungsinya untuk mengatur lebar halaman blog. caranya bisa menekan dan menggeser tombol kekiri atau kekanan sesuai keinginan, atau bisa juga mengisi besar pixel pada kolom isian.
Setelah selesai anda bisa melihat tampilan sementara dengan mengklik View Blog, atau kalau sudah yakin dengan pengaturannya anda tinggal mengklik Apply to Blog.
Semoga berhasil....
Kamis, 21 Juni 2012
Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2011 dan Pemilihan Utusan Indonesia untuk Wakil CONSAL Outstanding Librarian Award 2012
Diposting oleh : yudhoatmono
Jakarta - Bertempat di Hotel Menara Peninsula, pada tanggal 21 s.d 24 November 2011 telah berlangsung kegiatan Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2011. Kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional ini diikuti oleh 11 peserta yang berasal dari Pemenang Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2009 dan 2010 ( Juara I s.d III, dan Harapan I s.d III). Kegiatan dibuka pada hari Selasa, 22 November 2011 pkl. 08.00 WIB, oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Drs. Bambang Supriyo Utomo, M.Lib. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa perpustakaan berperan penting untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa. Perpustakaan Nasional sebagai wakil Pemerintah di bidang Perpustakaan perlu memberikan apresiasi bagi pustakawan yang berprestasi dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkiprah baik tingkat nasional, regional dan internasional. Nantinya pustakawan terpilih akan dikirim untuk mewakili Indonesia di CONSAL Outstanding Librarian Award di Bali pada bulan Mei 2012 mendatang. Sehingga siapa pun pemenangnya perlu didukung sepenuhnya agar menjadi terbaik pada pemilihan pustakawan tingkat regional.
Tampil sebagai Pemenang Juara I, Sdr. Suherman dari UPT Balai Informasi LIPI Jawa Barat, Juara II Sdr. Arif Surachman dari Universitas Gadjah Mada, Juara III Sdri. Eka Meifrina Suminarsih dari BPPT Jakarta, Juara Harapan I Sdri. Rosa Gitaria dari Sekretariat KPID Sumatera Selatan, Juara Harapan II Sdr. Irvan Muliyadi dari UIN Alaudin, dan Juara Harapan III Sdr. Komaruddin dari STAIN Kediri. Dewan juri terdiri dari Dra. Harkrisyati Kamil, Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc, Drs. Widiyanto, M.Si, Blasius Sudarsono, MLS, Dr. Ninis Agustini Damayani, M.Lib, DR. Zulfikar Zen, S.S., M.A, Utami Budi Rahayu Hariyadi, S.S., M.Lib., M.Si.
Proses penilaian yang dilakukan oleh dewan juri meliputi 3 tahap yaitu membuat esay tentang Perpustakaan dan Kepustakawanan ASEAN,tes Bahasa Inggris (penerjemahan), presentasi dan wawancara. Pustakawan Berprestasi Terbaik yang terpilih disahkan dengan Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI dan mendapatkan hadiah uang tunai serta cindera mata. Penyerahan hadiah sekaligus yang menutup acara adalah Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan. (rudianto)
Unduh Dokumen Pendukung
http://pustakawan.pnri.go.id/informasi/berita_detail/138
Diposting oleh : yudhoatmono
Jakarta - Bertempat di Hotel Menara Peninsula, pada tanggal 21 s.d 24 November 2011 telah berlangsung kegiatan Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2011. Kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional ini diikuti oleh 11 peserta yang berasal dari Pemenang Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2009 dan 2010 ( Juara I s.d III, dan Harapan I s.d III). Kegiatan dibuka pada hari Selasa, 22 November 2011 pkl. 08.00 WIB, oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Drs. Bambang Supriyo Utomo, M.Lib. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa perpustakaan berperan penting untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa. Perpustakaan Nasional sebagai wakil Pemerintah di bidang Perpustakaan perlu memberikan apresiasi bagi pustakawan yang berprestasi dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkiprah baik tingkat nasional, regional dan internasional. Nantinya pustakawan terpilih akan dikirim untuk mewakili Indonesia di CONSAL Outstanding Librarian Award di Bali pada bulan Mei 2012 mendatang. Sehingga siapa pun pemenangnya perlu didukung sepenuhnya agar menjadi terbaik pada pemilihan pustakawan tingkat regional.
Tampil sebagai Pemenang Juara I, Sdr. Suherman dari UPT Balai Informasi LIPI Jawa Barat, Juara II Sdr. Arif Surachman dari Universitas Gadjah Mada, Juara III Sdri. Eka Meifrina Suminarsih dari BPPT Jakarta, Juara Harapan I Sdri. Rosa Gitaria dari Sekretariat KPID Sumatera Selatan, Juara Harapan II Sdr. Irvan Muliyadi dari UIN Alaudin, dan Juara Harapan III Sdr. Komaruddin dari STAIN Kediri. Dewan juri terdiri dari Dra. Harkrisyati Kamil, Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc, Drs. Widiyanto, M.Si, Blasius Sudarsono, MLS, Dr. Ninis Agustini Damayani, M.Lib, DR. Zulfikar Zen, S.S., M.A, Utami Budi Rahayu Hariyadi, S.S., M.Lib., M.Si.
Proses penilaian yang dilakukan oleh dewan juri meliputi 3 tahap yaitu membuat esay tentang Perpustakaan dan Kepustakawanan ASEAN,tes Bahasa Inggris (penerjemahan), presentasi dan wawancara. Pustakawan Berprestasi Terbaik yang terpilih disahkan dengan Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI dan mendapatkan hadiah uang tunai serta cindera mata. Penyerahan hadiah sekaligus yang menutup acara adalah Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan. (rudianto)
Unduh Dokumen Pendukung
Senin, 18 Juni 2012
BUDAYA BACA PUSTAKAWAN
BUDAYA BACA PUSTAKAWAN
Oleh
Fahrizandi,S. Ag, S.S dan Suhandi, A. Ma. Pust.[2]
A. Pendahuluan
Informasi dalam kehidupan manusia semakin dirasakan
sebagai kebutuhan yang sangat penting, hal ini sesuai dengan sifat manusia yang
selalu ingin mengetahi hal-hal baru guna meningkatkan taraf kehidupannya. Dalam
hal ini dapat diartikan siapa yang menguasai informasi hari ini,maka ia akan
menguasai hari esok. Pernyataan ini, menunjukkan betapa pentingnya infrmasi
dalam kehidupan manusia.
Mencari informasi itu, banyak cara diantaranya dengan
membaca. Membaca merupakan kegiatan untuk mencari informasi yang kita butuhkan
melalui media cetak. Minat baca dikalangan masyarakat sudah kerap kali
terlontar dengan problem klasik di negeri ini, hanya segelintir baik untuk anak-anak,
remaja maunpun orang dewasa dari desa sampai ke kota-kota besar yang
benar-benar hobi untuk membaca.
Jika ditelusuri persoalan ini rendahnya minat baca
dikalangan masyarakat kita kadang bermula karena factor finansial seperti
mahalnya harga buku di pasaran. Selama ini diketahui bahwa buku memberikan arti
dan faedah yang sangat penting bagi manusia, tidak hanya setiap diri orang, melainkan
juga berdampak terhadap aplikasi desain prospek kehidupan di masa akan datang.
Namun jika mahalnya harga buku di pasaran sehingga
tidak mampu membel buku sebagai factor rendahnya minat baca, mungkin tidak
berlaku bagi pustakawan. Karena pustakawan bekerja “dilumbung infromasi”. Pustakawan
yang bekerja di perpustakaan selalu bersentuhan dengan buku, pertanyaan apakah buku
(infroamasi) telah dimanfaatkan secara maksimal.
Kenyataan di lapangan, minat baca pustakawan masih
rendah. Bagaimana mungkin pustakawan yang setiap hari beradapan dengan buku
(informasi) tidak tertarik untuk membaca. Hasil dari dua penelitian Saleh, dkk
(1995 Dan 1997) mendapatkan kesimpulan yang kosisten bahwa minat dan kebiasaan
membaca masyarakat Indonesia
belum tinggi dan cenderung rendah (Abdul Rahman Saleh).
Sebenarnya, dari namanya saja profesi pustakawan
selalu berurusan dengan buku (informasi) jika pustakawan yang selalu berada di
tengah-tengah informasi tidak memiliki informasi, maka hal itu dapat
diibaratkan dengan semut yang mati di tengah-tengah tumpukan gula. Karena itu
harus ada upaya dari pusakawan untuk menumbuhkan minat baca.
B. Permasalahan
Berapa banyak orang mengembangkan minat membaca dan
banyak pula yang tidak mengembangkan minat itu. Perkembangan minat baca tidak
hanya ditentukan oleh keinginan dan sikapnya terhadap bahan-bahan bacaan,
banyak faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun eksternal.
Selain itu juga banyak yang mendukung dan menghambat perkembangannya, oleh itu
factor pendukung perlu diperkuat sehingga dapat lebih membantu merangsang
pembinaan minat baca.
Secara umum permasalahan ini adalah bagaimana budaya
baca pustakawan? Secara khusus dapat dirumuskan :
1.
Bagaimana kegiatan pustakawan di perpustakaan ?
2.
Bagaiamana teknik membaca yang efektif fan efisien?
3.
Apa saja yang mempengaruhi rendahnya budaya baca?
C. Pembahasan Masalah
1. Pengertian
Membaca, dalam Oxford
leaner’s pocket dictionary (2000, 356-357):
read (verb) adalah look at and understand something written or printed,
sedangkan reading (noun) adalah act of reading something.
Pustakawan, librarian(English): person in charge of a
library (Oxford
leaner’s pocket dictionary 2000, 247).
Pustakawan adalah orang yang memberikan dan
melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan kepada
masyarakat sesuai dengan misi yang
diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan , dokmentasi, dan
informasi yang diperolehnya melalui
pendidikan. (Sulistyo Basuki, 1993 : 8).
2. Bagaimana kegiatan pustakawan di perpustakaan
?
Pengalaman sejauh ini memperlihatkan, bahwa sebagian besar
atau hampir semua tenaga pustakawan di Indonesia, yaitu 2.636 orang (92.5 %)
merupakan pustakawan pekerja, yaitu kelompok “ prajurit” atau tawon-tawon
tenaga fungsional psakawan. Sudah saatnya, komunitas kepustakawanan Indonesia
pelu memiliki kolompok pustakawan pemikir dan kelompok pustakawan peneliti
(Hernandono, 2005).
Dari kelompok pustakawan peikir diharapkan dapat
dihasilkan berbagai pemikiran serta tentang kepustakawanan Indonesia . Sedangkan, dari kelompok
peneliti diharapkan menghasilkan produk berupa kajian, kritik dan analisis
kepustakawanan Indonesia .
Lebih lanjut diungkapkan frofil pusskawan dindonesia,
sebagai berikut :
a.
Pustakawan mengidap gejala “sindrom autis, yaitu
kecenderungan seseorang yang sibuk dengan dunianya sendiri dan tida suka bila
ada orang lain mengganggu, hubungan dengan profesi lain sangat terbatas.
b.
Sebagian pustakawan Indonesia masih lemah di dalam
penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi (TI). Berbagi situs jaringan
informasi sebagai sala satu wadah komunikasi maya atau virtual, belum
dimanfaatkan secara maksimal.
Zulfikar Zen menggambarkan dalam kegiatan teknologi informasi, 3 (tiga)
profesi sebagai pemain, yaitu : a) pakar
computer, b) pakar kamunikasi, c) pakar ilmu perpustakaan dan informasi. Pakar
computer sangar piawai dalam hal perangkat lunak dan keras, pakar komunikasi
lebih pada sarana komunikasi dan penyampaiannya, sedangkan pustakawan memiliki
keahlian dalam hal informasi atau
kandungan isinya. Meihat tantangan sekaligus peluang menuntut profesi sebagai
pekerja informasi untuk sealau melakukan pembinaan. Tanpa megikuti perkembangan,
profesi pustakawan akan ketinggalan dan akan ditinggalkan.
c.
Pada umumnya, pustakawan tidak banyak menulis. Menulis
merupakan salah satu keterampilan berkomunikasi. Tentu saja menulis yang baik
didukung oleh banyaknya informasi yang diperoleh. Untuk memperole informasi
harus bana membaca. Sementara budaya baca pustakawan masih relative rendah
banyak factor yang mempengaruhi, diantaranya kurang minat baca, sibuk dengan
rutinitas kegiatan perpustakaan dan kegiatan diluar perpustakaan
Secara umum kegitan pustakawan hanya rutinitas sekitar
klasifikasi, katalogisasi, dan pelayanan tanpa banyak melakukan kreativitas dan
inovasi yang signifikan.
3. Bagaimana teknik membaca yang efektif fan
efisien?
Untuk memasuki dunia buku, perlu mengubah paradigma dalam
memandang buku. Buku sama saja dengan makanan, yaitu makanan ruhani dan
layaknya makanan kesukaan, beberapa hal yang hars dilakukan terhadap buku :
a.
Agar membaca buku tidak mengantuk, pilihlah buku-buku
yang memang disukai
b.
Kenali siap pengarang
buku tersebut atau mintalah kepada orang lain yang telah untuk
menunjukan hal-hal yang menarik utk dibaca
c.
Bacalah sedikit demi sedikit, cari alaman yang menarik
dan bermanfaat.
Lebih lanjut, Kegiatan membaca sebenarnya telah
dilakukan jauh sejak mulai menempuh pendidikan formal. Diawali dengan
pengenalan huruf selanjut memahami kalimat per kalimat. Kemampuan membaca harus
melibatkan semua aspek panca indera sehingga bacaan dapat diserap secara maksimal.
Beda orang beda teknik cara membaca. Setiap teknik
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Dalam Tulisan ini, ditawarkan salah satu teknik
membaca yang dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan SAVI approach (pendekatan SAVI).
SAVI adalah akronim dari Somatis (bersifat raga),
Auditori (bersifat suara), Visual (bersifat gambar), dan Intelektual (bersifat
merenungkan), apibila sebuah pembelajaran dapat melibatkan seluruh unsure ini,
pembelajaran akan berlangsung efektif sekaligus atraktif. Dave Meier (Hernowo,
2003 : 91-93).
Pertama, Membaca secara somatic.
Berarti saat membaca, perlu melibatkan fisik. Membaca yang efektif apabila
posisi tubuh dalam keadaan relaks, tidak tegang. Apabila selama membaca
mengalami kejenuhan, cobalah menghentikan proses pembacaan sejenak dan
gerakanlah seluruh tubuh kita.
Kedua. Membaca secara auditori.
Kadang-kadang saat membaca ditemukan beberapa kalimat yang sulit sekali dicerna
atau menemukan kalimat menarik tetapi sulit berkonsentrasi untuk memahaminya.
Cobalah kalimat tersebut dibaca secara keras sehingga telinga lahir dapat
mendengarnya dengan jelas.
Ketiga. Membaca secara visual.
Proses membayangkan ini, jelas akan mengefektifkan pembacaan buku. Saat membaca
atau berhenti sejenak menggambarkan sendiri apa yang diuraikan oleh sang
pengarang di benak kita agar pemahaman lebih efektif.
Keempat. Membaca secara intelektual
menunjukkan apa yang dilakukan oleh pembelajar dalam pikirannya secara internal
mereka mengunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan meciptakan
hubungan, makna, arti, dan nilai pengalaman tersebut.
Selanjutnya, Hernowo menjelaskan manfaat membaca buku
diantaranya mampu menumbuhkan saraf-saraf di kepala. Aktivitas membaca buku
menggabungkan banyak aktivitas penting lain.
Pertama, perlu memusatkan perhatian agar teks yang dibacA dapat
memberikan manfaat
Kedua, apabila menemukan hal-hal menarik dari sebuah buku dapat diberikan
tanda atau catatan
Ketiga, sebuah kalimat yang menarik akan membuat saraf-saraf di otak
bekerja secara efektif. Tiba-tiba saraf-saraf itu berhubungan dan dapat
menemukan sesuatu yang baru. Bahkan, seorang peneliti dari Henry Ford Health
System, bernama Dr. C. Edward Coffey, membuktikan bahwa hanya dengan membaca
buk, seseorang akan terhindar dari penyakit demensia (penyakit yang merusak
jaringan otak)
Adapa tujuan membaca diantaranya:
Membaca adalah memperoleh pegertian dari kata-kata
yang di tulis orang lain dan merupakan dasar dari pendidkan awal.Seseorang tampa latar belakang
dapat membaca sangat menghambat baik dalam pendidikan, pencapaian cita-cita
maupun sosialisasinya di masyarakat. Akibatnya seseorang yang tidak dapat
membaca sangat tidak menyenangkan.(Y.Sofyan,1991).
Membaca merupakan sarana untuk bagi diri sendiri dan
untuk rekreasi,disamping itu membaca juga merupakan sarana untuk mengusir
kesepian,jendela bagi kahidupan dan pelita yang tak pernah padam. Dalam
memahami sesuatu.dengan membaca kita dapat mengatahui sesuatu yang telah
terjadi baik masa lalu,masa kini dan masa yang akan datang.(Dayang Nellie
1996).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca
Meskipun budaya baca ini banyak dilontarkan dengan
berbagai macam program, pandangan dan kajian serta penelitian dalam bentuk
tulisan-tulisan dari pemerhati para ahli,disini juga dicoba cara pemasyarakatan
budaya baca melalui pendekatan yang lebih dini dan terpadu baik dilakukan oleh
orang tua, pusakawan maupun masyarakat.
Apabila membaca belum merupakan suatu kebiasaan dan
minat baca belum membudaya, mungkin dapat dimaklumi, seperti dikemukakan oleh
Jane E. Campbell disebabkan oleh :
a.
Bercerita merupakan budaya yang sangat berkembang biak
di Indonesia
b.
Acara yang
ditayangkan televisi lebih diminati oleh masyarakat di segala lapisan daripada
membaca
c.
Koleksi diperpustakaan kurang sesuai dengan minat dan
kebutuhan masyarakat
d.
Lokasi dan faslitas yang memadai perlu diperhatikan
(Dinamika Informasi dalam Era global, 1998 : 297)
D.
Penutup
Budaya baca hendaknya harus ditumbuhkan bagi setiap
lapisan masyarakat lebih khusus kepada pustakawan yang selalu berinteraksi
dengan buku (informasi). Sebelum pengguna perpustakaan cerdas alangkah baiknya
pustakawan sudah cerdas lebih dahulu sehingga pengalaman dan intelektualnya
dapat ditransfer kepada orang lain. Artinya pustakawan hendaknya menjadi pilot
dalam mendorong minat baca masyarakat.
Daftar Pustaka
Dinamika
Informasi dalam Era global, 1998,
|
Hernandono,
2005. Meretas kebuntuan kepstakawan
|
Hernowo,
(2003), Andai Buku itu sepotong pizza,
|
Saleh,
Abdul Rahman, Mendorong penerbitan Jurnal Bidang Perpustakaan di Indonesia,
Makalah .(http://bpib-art.blogspot.com/
tangal 7/27/2007 8.80 pm)
|
Sulistyo
basuki, (1993). Pengantar Ilu Perpustakaan,
|
Zen,
Zulfikar, Profesi Pustakawan, Makalah. 2007
|
Pustakawan Terbaik 2009
Pustakawan Terbaik 2009
Barisan
Pertama (Depan) Ki-Ka: ???, M.
Nuh, Maftuh Basyuni, Jero Wacik, Bambang Sudibyo, Hatta Rajasa, Presiden SBY,
Ibu Ani SBY, Ibu Hatta Rajasa, Fadhilah Supari, ???, Sofyan Jalil, Effendi
Yusuf, Lilik Soelistyowati
Barisan Kedua
(Tengah) Ki-Ka: Abdurrahman
(Bali), Irham (Majene), Abner (Sumut), Jitron (NTT), Zainuddin (Gorontalo),
Panitia, Hasudungan (Jambi), Agus Umar (DKI), Semuel (Maluku), Sandhi
(Bengkulu), Irfan (Makasar), Suriani (Riau), Panitia, Panitia, Kholifatul
(Lampung), Widia (Jatim), Panitia, Panitia, Sastri (Padang), Cahaya (Palu),
Panitia, Verlina (Papua), Ummiyati (Sulteng), Alfida (Banten), Supriani
(Malut), Suriyati (Kalteng), An-an (Palembang)
Barisan
Ketiga (Belakang) Ki-Ka: Panitia,
Hasmiati (Kaltim), Syawqi (Banjarmasin), Sonny (Manado), Fadhli (Aceh), Yasrull
(NTB), Arif (DIY), Fahrizandi (Pontianak), Triyono (Jateng), Panitia, Suherman
(Jabar), Panitia, Panitia, Panitia
Utusan pustakawan terbaik tahun 2009 dari provinsi Kalimantan
Barat yaitu Fahrizandi (Pustakawan STAIN Pontianak)
Langganan:
Postingan (Atom)